Di alam liar, klanceng dapat kita temukan hidup pada batang pohon, buluh bambu, pondasi atau tembok rumah, bahkan kadang tinggal dalam perabot rumah tangga seperti kaleng, tembikar, kendi, dan sebagainya.
Sebagaimana lebah madu pada umumnya, klanceng juga mengambil nektar dan serbuk sari sebagai sumber makanan utama. Klanceng juga mengambil getah pohon sebagai bahan pembuat sarang.
Nektar adalah cairan manis yang berada pada pangkal bunga, permukaan daun, atau ketiak daun. Lebah memanfaatkan nektar sebagai sumber energi. Nektar yang telah diproses dan disimpan oleh lebah pada akhirnya akan menjadi madu.
Lebah memanfaatkan serbuk sari sebagai sumber protein untuk perkembangan koloni. Serbuk sari yang telah diproses dan disimpan oleh lebah, biasa kita kenal dengan istilah beepollen. Pada lebah klanceng, beepollen disimpan pada pot – pot propolis, yang memungkinkan terjadinya fermentasi, sehingga beepollen dari lebah klanceng sering disebut juga dengan istilah beebread.
Klanceng mengambil getah pohon (resin) sebagai bahan pembuatan sarang. Getah pohon yang dicampur dengan liur lebah, akan menjadi material lengket yang biasa disebut dengan propolis. Klanceng mengaplikasikan propolis untuk berbagai keperluan, antara lain : melindungi sarang dari predator, mensterilkan sarang dari bakteri, sebagai pintu masuk sarang, tempat meletakkan sel telur, pot madu, pot beebread, dan lain – lain.
Madu yang dihasilkan lebah klanceng memiliki cita rasa dan aroma yang khas, berbeda dengan madu dari lebah lainnya. Madu klanceng memiliki keistimewaan berupa kandungan propolis di dalamnya, sehingga dipercaya memiliki khasiat beberapa kali lipat dibanding madu lebah lainnya.